BAB II Linux


BAB II
INSTALASI SISTEM OPERASI
(Pertemuan 2 dan 3)

2.1 Source Instalasi Slackware
Sebelum dilakukan instalasi, terlebih dahulu mengetahui isi dari CD Insteller Linux Slackware. Beberapa direktori dalam CD Installer Slackware yang penting adalah:
  • Slakware; berisi program sumber instalasi. Isi direktori ini akan direview nanti
  • bootdsks.144; berisi file untuk membuat boot disk format 1.44
  • rootdsks; berisi image file root disk, termasuk di dalamnya skrip setup
  • kernels; berisi kumpulan precompiled kernel untuk berbagai macam jenis perangkat keras.
Pada tahap instalasi, direktori yang perlu diperhatikan adalah direktori Slakware karena  berisi paket program yang dikelompokkan dalam beberapa kategori yang disebut disk set, antara lain :
  1. Paket Aplikasi Disk Set A
Berisi program dasar untuk menjalankan Linux Slackware. Program disini cukup untuk dimuat dalam Disket 1.22. Instal program dari sini saja cukup untuk menjalankan Linux, dengan editor teks Elvis dan beberapa program komunikasi, serta sistem file standard (file system standard /FSSTND). Disk Set A membutuhkan 25 MB.
  1. Disk Set AP
Berisi aplikasi yang sering dijalankan di Linux. Di antaranya man pages, groff, ispell (GNU and international versions), term, joe, jove, ghostscript, Midnight Commander (seperti Norton Commander di DOS), bc, dan quota. Disk Set AP membutuhkan 20 MB.
  1. Disk Set D
Berisi program pengembangan. Beberapa diantaranya GCC/G++/Objective C compiler make (GNU and BSD), byacc dan GNU bison, flex, library C libraries, gdb debugger, Fortran, ncurses, clisp, f2c, p2c, Pascal, perl, dan rcs. Disk Set D membutuhkan 48 MB.
  1. Disk Set E
Berisi program paket editor teks GNU emacs 20.3. Disk Set E membutuhkan 35 MB.
  1. Disk Set F
Berisi koleksi FAQ, HOWTO, Mini-HOWTO, dan dokumentasi lainnya. Set ini berisi banyak sekali informasi bermanfaat. Disk Set F membutuhkan 11 MB.
  1. Disk Set K
Berisi kode sumber kernel (Kernel Source Code). Dapat mempergunakannya untuk mengkompilasi ulang kernel. Disk Set K membutuhkan 27 MB.
  1. Disk Set N
Berisi aplikasi pendukung jaringan. Termasuk di dalamnya dukungan TCP/UUCP, SLIP, PPP untuk koneksi ke Internet. Program pendukungnya adalah browser Lynx basis teks, Apache Web Server, Pine, Elm, Trn dan aplikasi Internet lainnya.
  1. Disk Set N
membutuhkan 23 MB. Disk Set T Berisi program format teks TEX and LATEX2. TEX merupakan program terkenal dan canggih dalam format teks, termasuk penggunaan ekspresi matematis. Disk Set T membutuhkan 42 MB.
  1. Disk Set TCL
Berisi paket program pengembangan dari keluarga itcl, diantaranya Tcl dan Tk dapat dipakai untuk menyusun program yang dijalankan dibawah sistem X Window. Disk Set TCL membutuhkan 7 MB.
  1. Disk Set X
Berisi program dasar sistem Xfree86 3.3.2 dari MIT. Di dalamnya termasuk Library dan grafis antar muka pemakai yang dapat dijalankan di sistem Slackware. Disk Set X membutuhkan 70 MB.


Catatan :
Di Linux dan sistem Unix lainnya, tampilan grafis dijalankan dengan sistem client server. Sedangkan untuk tampilannya bisa dipilih bermacam macam, disebut Window Manager. Beberapa Window Manager yang terkenal adalah Gnome, KDE (K Desktop Evironment), Window Maker dan sebagainya.
  1. Disk Set XAP
Berisi berbagai macam aplikasi yang dijalankan di X, seperti Window Manager fvwm, fvwm95, browser grafis (arena& Netscape) dan berbagai macam game X. Disk Set XAP membutuhkan 65 MB.
  1. Disk Set XD
Berisi program pengembangan X. Termasuk di dalamnya X11 libraries, server linkkit, dan PEX support. Disk Set XD membutuhkan 14 MB.
  1. Disk Set XV
Xview yang mendukung Open Look window Manager yang biasa dijalankan pada mesin SUN. Termasuk pula di dalamnya program compiler Xview. Disk Set XV membutuhkan 11 MB.
  1. Disk Set Y
Berisi berbagai macam game yang dijalankan di atas console (tidak membutuhkan tampilan grafis). Disk Set Y membutuhkan 8 MB.

2.2 Persiapan Instalasi

Dalam melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware kebutuhan perangkat keras Minimal CPU dengan prosesor 80836 atau 80846 sudah bisa menjalankan Linux. Memori minimal 4 hingga 8 Megabyte, dan paling tidak 16 Megabyte jika ingin menjalankan aplikasi X. Hard disk, IDE maupun SCSI dengan ukuran hard disk yang dibutuhkan minimal 20 Megabyte untuk menginstal aplikasi dasar Linux. Jika semua program diinstal paling tidak membutuhkan spasi hard disk hingga 400 Megabyte.



Sebelum mulai instalasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan :
  1. Usahakan untuk mencatat perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat keras tersebut meliputi monitor, VGA card, Mouse, Hard disk dan CDROM (untuk yang SCSI), dan perangkat keras khusus lainnya.
  2. Back up data-data yang penting. Meskipun penyusunan partisi dan format partisi di Linux dapat dijalankan secara aman tanpa mengganggu data yang ada, namun bisa saja terjadi salah ketik atau salah pilih yang membuat semua data hilang.
  3. Siapkan partisi khusus untuk Linux. Jika sistem operasi yang ada tidak memungkinkan untuk diinstal ulang, gunakan program penambahan partisi seperti Partition Magic (program komersial) atau fips yang disertakan dalam CD. Dengan program tersebut dapat dlakukan  penambahan partisi dari sisa hard disk kosong, tanpa harus menghapus partisi yang sudah ada. Lebih mudah jika menghapus semua partisi dalam hard disk, kemudian dipisah menjadi tiga hingga empat partisi. Satu untuk instal Windows (jika perlu), sistem file Linux, dan Swap Linux.

2.3 Instalasi dengan Boot Disk

  1. Masuk ke DOS prompt
A:\>
  1. Pindah ke direktori Bootdsks.144
A:\>cd d:\Bootdsks.144 D:Bootdsks.144\>
  1. Masukkan disket kosong ke dalam drive disket. Jalankan rawrite untuk menuliskan program boot Linux kedalam disket. Pilih image sesuai dengan perangkat keras
D:Bootdsks.144\>rawrite bare.I a:\ #untuk perangkat keras IDE secara umum
D:Bootdsks.144\>rawrite scsi.s a:\ #untuk perangkat keras SCSI secara umum
  1. Setelah selesai, keluarkan disket dan beri label boot disk. Pindah ke direktori root disk.
D:Bootdsks.144\>cd ../rootdsks D:rootdsks\>
  1. Jalankan kembali rawrite untuk menuliskan root disk ke dalam disket.
D:rootdsks\>rawrite color.gz a: # untuk monitor color
D:rootdsks\>rawrite text.gz a: # untuk monitor monokrom
D:rootdsks\>rawrite pcmcia.gz a: # untuk instalasi pada laptop
dengan dukungan pcmcia
D:rootdsks\>rawrite rescue.gz a: # untuk membuat disket rescue 
D:rootdsks\>rawrite umsdos.gz a: # untuk menginstal Slackware pada partisi UMSDOS
  1. Setelah selesai, keluarkan disket, dan beri label root disk.
  2. Masukkan boot disk ke drive a, kemudian booting komputer.
  3. Pada awal Booting akan terlihat tulisan LILO, dan tampil pesan dari boot linux. Setelah muncul Lilo dan pilihannya dapat memilih dan menekan enter jika setuju. Kernel akan mencoba mengenali perangkat keras. Perhatikan hingga sampai pada teks :
VFS: Insert root floppy disk to be loaded into ramdisk and press enter
  1. Keluarkan boot disk, dan ganti dengan root disk. Tekan Enter. Root disk akan dimuat dalam memory. Kemudian login sebagai root.
Slackware login : root
#
Setelah muncul prompt Linux Slackware dan siap untuk instalasi. Langkah berikutnya adalah menyiapkan ruang untuk file Linux. Partisi hard disk diasumsikan sudah menyiapkan partisi kosong. Jika belum, maka perlu melakukannya terlebih dahulu dengan program Partition Magic yang harus dibeli secara terpisah atau Fips yang disertakan dalam CD.
Catatan :
Kemampuan Fips terbatas, dan tidak ada garansi jika mengalami error dalam menjalankannya. Untuk itu, back up data sangat diperlukan. Atau lebih mudah jika partisi ulang semuanya dengan menggunakan fdisk.

2.4 Partisi Harddisk

Hard disk untuk bisa diisi sistem operasi, membutuhkan satu wadah, yang dinamakan partisi. Jika terbiasa menggunakan Microsoft, partisi disimbolkan dengan Drive. Misal, Drive C:(partisi pertama) Drive D:(partisi kedua) dan seterusnya.
Dengan membagi hard disk ke dalam beberapa partisi dapat menjalankan berbagai sistem operasi secara bersamaan. Misalnya Linux - Windows 98 - Windows NT.
Partisi dikategorikan dalam tiga jenis. Primary, Extended dan Logical Partition. Partisi utama, disebut primary, dalam satu hard disk maksimal hanya 4 partisi. Jika ingin lebih dari 4 partisi, maka perlu dibuat extended partition yang bisa memuat logical partition dengan jumlah lebih banyak. Jadi data hanya terletak di partisi primary atau logical, sedangkan extended hanya merupakan wadah dari partisi logical.
Untuk mengetahui partisi yang saat ini sudah terbentuk dapat ditampilkan menggunakan perintah p pada prompt partisi. Perhatikan contoh berikut ini :
Dari tampilan partisi di atas, hard disk diwakili dengan /dev/hda, hanya mempunyai satu partisi, yakni /dev/hda1. Di MSDOS ataupun windows biasa melihatnya sebagai Drive C. Partisi tersebut mempunyai sistem file DOS 16-bit, dan menempati silinder 2 hingga 204. Cara pembuatan partisi baru, seperti pada tahapan berikut :
Pada Partition Number atau nomor partisi, isi 2, karena partisi satu sudah terisi Ms DOS. First cylinder adalah silinder pertama yang dipakai partisi ke dua ini. Last cylinder, bisa isikan nomor silinder, atau +xM, dimana x adalah jumlah Megabyte yang diinginkan, atau +xK, dimana x adalah jumlah Kilobyte yang diinginkan. Sebagai contoh, untuk menambah satu partisi lagi, yakni partisi ke-3 dengan ukuran 10 Mbyte, sebagai berikut :

Dengan terbentuknya partisi ke-3 dari dua partisi yang sudah dibuat, dapat dilihat hasilnya dengan menekan perintah p. Dengan perintah p tersebut dapat diketahui informasi partisi yang dibuat tersebut menempati cilinder berapa.
Dari tampilan di atas, tabel 3 partisi yang kesemuanya primary sudah berhasil dibuat. Untuk partisi extended biasanya dimulai dari angka 5 ke atas. Misalnya /dev/hda5, /dev/hda6 dan seterusnya.
Lanjutkan dengan mengganti system ID atau format sistem file untuk menambahkan swap. Swap adalah bagian dari Hard disk, baik berupa file atau satu partisi penuh yang dipakai sebagai virtual memory. Swap sangat membantu jika punya memory fisik yang terbatas.

Setelah perubahan dilakukan, kemudian memastikan sekali lagi apakah tipe partisi sudah berubah.
Terlihat bahwa /dev/hda3 telah berubah dari Linux native menjadi Linux swap. Langkah berikutnya adalah menyimpan tabel partisi yang telah dibuat.
Command (m for help): w
Setelah ditekan perintah w kemudian akan kembali ke shell prompt. Setelah itu lanjutkan dengan instalasi. Pertama , aktifkan swap yang telah dibuat sebelumnya
# mkswap /dev/hda3  
# swapon

2.5 Proses Setup

Setelah mengaktifkan swap, jalankan skrip setup dari Slackware.
# setup
Akan muncul menu :
  • Help ; File help dari slackware, menyangkut instalasi
  • Key Map ; Memetakan keyboard, jika menggunakan keyboard non english
  • Swap ; Membuat dan mengaktifkan swap file
  • Target; Menentukan direktori tempt Linux akan diinstal
  • Source ; Menentukan direktori sumber file yang akan diinstal
  • Select ; Memilih perangkat lunak yang akan diinstal
  • Instal; Memulai instalasi dari paket program yang telah dipilih sebelumnya
  • Configure ; Mengkonfigurasikan Linux sebelum di restart
  • Exit ; Selesai instalasi dan keluar
Perlu dicatat bahwa menu tersebut merupakan urutan instalasi yang harus dipilih satu demi satu. Untuk memulai instalasi, dapat abaikan dua menu pertama. Secara default, akan ditanya apakah akan memasukkan /dev/hda3 sebagai swap. Jika ya, maka Slackware akan menjalankan perintah mkswap untuk memformat /dev/hda3 dengan file sistem swap, kemudian mengaktifkannya dengan perintah swapon. Karena perintah ini telah dilakukan sebelumnya, dapat abaikan. Yang penting adalah memasukkan /dev/hda3 ke dalam file fstab sehingga saat Linux boot dapat langsung menggunakan swap.

Catatan :
Linux menuliskan semua sistem file dan device yang dipergunakan ke dalam file /etc/fstab. Saat akan dipergunakan dengan perintah mount, Linux akan membaca file ini. Device yang dipergunakan termasuk semua hard disk dan partisinya, CDROM, floppy dan device untuk back up. Untuk lebih jelasnya, ketikkan man fstab pada shell prompt.

2.5.1 Target Instalasi

Secara default akan muncul /dev/hda2 sebagai satu-satunya Linux native yang ada dalam partisi yang sudah dibuat. Jika membuat lebih dari satu partisi yang berisi Linux native, Slackware akan menanyakan mount point dari masing-masing partisi. Misalnya /dev/hda5 mount pointnya /, lalu /dev/hda6 mount pointnya /usr/local dan seterusnya. Pada bagian ini ditanyakan pula apakah akan mengaitkan (mounting)/dev/hda1 dengan sistem file DOS? Mengaitkan /dev/hda1 memungkinkan membaca file-file yang berada dalam lingkungan DOS/Windows dari Linux. Selesai mengkonfigurasikan partisi di mana Linux akan diinstal, lanjutkan dengan sumber di mana file Linux Slackware binary berada.

2.5.2 Source Instalasi

Slackware akan menampilkan pilihan beberapa metode instalasi berdasarkan di mana sumber file berada.
  1. Floppy; Instal Slackware dari disket
  2. Instal Slackware from CD-ROM; Instal Slackware dari CD-ROM. Kadang Linux gagal mendeteksi CD-ROM yang dipunyai. Hal ini disebabkan pilihan kernel yang tidak tepat saat membuat boot disk. Pastikan memilih kernel yang sesuai dengan perangkat keras yang akan diinstall.
  3. Instal Slackware from Hardrive partition; Instal Slackware dari hard disk (misalnya telah menyalin file dari CD-ROM ke dalam hard disk). Path harus ditulis secara benar, sebab dalam lingkungan Linux semua huruf diperlakukan case sensitive. Dalam arti perbedaan huruf besar dan kecil dapat membuat file tidak dikenal.
  4. Instal via NFS; Instal Slackware dari NFS (Network File Server)
  5. Instal from pre-mounted directory; Jika sudah mempunyai partisi Linux sebelumnya, dan berisi file source, maka bisa melakukan pengaitan (mounting) sebelum instalasi dimulai. Direktori ini yang dipakai sebagai sumber instalasi. Pilih sesuai kebutuhan Anda, dan ikuti perintah-perintah berikutnya.

2.5.3 Select Packet Instalasi

Slackware memberikan pilihan paket aplikasi yang akan diinstal. Paket yang ditawarkan adalah :
A   Aplikasi dasar yang dibutuhkan sistem Linux
AP  Berbagai aplikasi yang dapat dijalankan di console tanpa membutuhkan X
D   Program pengembangan, terdiri atas berbagai bahasa pemrograman
E   GNU Emacs, editor teks
F   Daftar FAQ, dan dokumentasi How To lengkap
K   Sumber (Source) dari kernel Linux
N   Networking (TCP/IP, UUCP, Mail, News)
T   Program pengolah kata tingkat lanjut TCL Bahasa Skrip Tcl/Tk
X   X Free, Server untuk tampilan grafis
XD  Program pengembangan X Free
XV  X View (Window Manager dan berbagai aplikasi tampilan grafis)
Y   Games yang tidak membutuhkan X (dijalankan di console)

2.5.4 Proses Instal

Selesai memilih paket aplikasi yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan instalasi. Slackware menawarkan berbagai metode instalasi :
  1. Newbie; Slackware akan menanyakan setiap program yang akan diinstal, disertai dengan gambaran singkat dari berbagai program yang akan diinstal.
  2. Expert ; Slackware akan memberikan daftar seluruh aplikasi, dan cukup memilihnya dengan memberikan pointer.
  3. Full ; Instal seluruh aplikasi yang tersedia
2.5.5 Configure 
Pada proses configure ini dapat menjalankan konfigurasi awal dari sistem Linux yang telah diinstal. Konfigurasi mencakup password untuk root, Pembuatan disket boot, pengaturan LILO (Linux Loader, program yang menjalankan Linux saat booting), modem, mouse, dan beberapa konfigurasi network jika komputer sudah terhubung satu sama lain dalam jaringan.  Setelah mengkonfigurasi sistem Linux, Anda dapat keluar dari program setup, dan tekan Ctrl-Alt-Del untuk booting komputer.

2.6 Instalasi Source Program
Source program dapat dilakukan proses instalasi dengan melakukan proses kompilasi program terlebih dahulu. Kompilasi program dapat dilakukan dengan bantuan kompiler gcc dan juga library yang diperlukan. Source program umumnya dikemas dalam file terkompresi dengan format x.tar.gz atau tgz.
Source program tersebut sebelum bisa dijalankan terlebih dahulu dilakukan pemekaran (exstrak), perhatikan contoh :
            $tar zxvf x.tar.gz

Setelah dilakukan pemekaran file, kemudian baru bisa dilakukan proses kompilasi. Untuk mengkompilasi source program lebih dianjurkan membaca petunjuk instalasi yang berada dalam direktori hasil pemekaran tersebut. Umumnya petunjuk kompilasi dan instalasi berada pada file README.

Namun demikian secara umum proses instalasi dilakukan dengan tahapan :
            $ configure      # Konfigurasi komponen
            $ make             # Proses kompilasi
            $ make install  # Proses Instalasi program ke lokasi direktori yang sudah
   ditentukan
Perintah configure memiliki banyak option, misalnya untuk menentukan target instalasi dengan menyebutkan letak direktori target, misalnya :
            $ configure -- prefix=/usr/local/namaprogram

2.7 Install RedHat Packet Manager (RPM)
Salah satu utilitas yang paling powerful dan inovatif dari RedHat Linux adalah RPM, RedHat Package Manager. Teknologi RPM adalah sebuah cara yang paling mudah untuk melakukan instalasi, uninstalasi, ugrade, query, verify dan mem-build paket software.
Paket software RPM adalah sebuah arsip dari file-file dengan beberapa informasi yang berhubungan dengan file-file tersebut, seperti nama, versi dan deskripsinya.
Berbeda dengan cara tradisional menggunakan file tar.gz, metode RPM membuat user tidak direpotkan masalah manajemen file seperti letak file, direktori dsb.
Untuk menjalankan RPM sangat mudah, berikut ini adalah perintah umum untuk:
Install
    rpm -i [option] [nama_paket_rpm]
misalnya:
    rpm -ivh vim-4.5-2.i386.rpm
v dan h adalah option untuk menampilkan jalannya instalasi dan menampilkan grafik berbentuk hash (#). Option lainnya dapat di lihat di man rpm.
Bila paket tersebut telah di instalasi atau ditemukan dependency, RPM akan memberitahukan dan instalasi di batalkan. Gunakan - -replacepkgs atau - -replacefiles bila ingin menimpa paket lama. Untuk dependency error, paket atau file yang di butuhkan harus di instalasi dulu. Sebaiknya tidak menggunakan option - -nodeps untuk mengatasi error dependency.
Upgrade
    rpm -U [option] [nama_paket_rpm]
misalnya;
    rpm -Uvh emacs-19.34-4.i386.rpm
Upgrade ini adalah kombinasi dari uninstalasi dan instalasi, artinya RPM akan menguninstalasi dulu paket versi lama bila ditemukan dan menggantinya dengan versi baru. Bila tidak ditemukan versi lamanya maka otomatis RPM melakukan instalasi.
Uninstalasi
    rpm -e [option] [nama_paket]
misalnya:
    rpm -e emacs
Untuk uninstalasi tidak dipakai nama paket RPM tapi nama paket itu sendiri. Dependency error juga terjadi bila paket yang ingin di uninstalasi dibutuhkan oleh program lain. Gunakan - -nodeps bila ingin tetap menghapusnya.
Query
    rpm -q [option] [nama_paket]
misal:
    rpm -ql kernel
Option l menampilkan semua file yang dimiliki oleh paket kernel.
Verify
    rpm -V [nama_paket]
misal:
    rpm -V bash
Latihan :
  1. Bagaimanakah tahapan melakukan perubahan terhadap tipe partisi dari Linux Native ke Linux Swap
  2. Dapatkah dalam sistem operasi Linux meletakkan file system secara terpisah, misalnya untuk direktori /etc diletakkan di harddisk ke -2 partisi ke-3. Jelaskan !
  3. Bagaimanakah cara melakukan instalasi sistem Linux melaui jaringan. (Source Instalasinya berada di komputer lain). Jelaskan
  4. Bagaimana cara melakukan instalasi packet program pada Linux Slackware ?
  5. Bagaimanakah cara/tahapan instalasi Linux dalam modus text antara distribusi  : Slackware, Redhat, Suse, dan Mandrake.

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Laundry Dengan Visual Basic 6.0

Contoh script php lengkap

sambungan : Tutorial CSS step 2