sambungan : Tutorial CSS step 2
Sekali Tulis, Pakai Bersama
Satu dari beberapa kehebatan tekhnologi css ini - dan merupakan alasan banyak orang menyukai
penggunaannya - adalah memperbolehkan kita untuk mendefinisikan sebuah style-sheet global yang dapat
menerapkan aturan-aturan css tersebut untuk keseluruhan dokumen-dokumen HTML pada halaman web
site anda.
Keuntungannya jelas sekali, jika kita ingin mengubah tampilan situs, kita tinggal mengedit satu file saja
dan hasilnya akan di refleksikan pada keseluruhan dokumen HTML yang dilink ke situ.
Anggap saja anda mempunyai Style-Sheet yang diberi nama "global.css" yang diletakkan pada server
"www.situskamu.com/global.css". Untuk memberikan pengaruh aturan Style-Sheet kesemua atau ke
spesifik dokumen HTML, gampangnya tambahkan saja kode sederhana ini di dalam tag <HEAD> pada
dokumen HTML anda, seperti ini :
<HEAD>
<LINK REL="stylesheet" HREF="http://www.situskamu.com/global.css"
TYPE="text/css">
</HEAD>
dan semua aturan Style-Sheet dalam "global.css" secara automatis akan diterapkan kedalam dokumen
HTML yang ingin diberi Style-Sheet.
Kamu juga dapat mengimport Style-Sheet dengan menggunakan keyword (kata-kunci) "@import", mau
diberi contoh? Nih coba :
<STYLE TYPE="text/css">
@import url(http://www.situskamu.com/global.css);
P {color: yellow}
</STYLE>
kamu juga dapat menerapkan aturan CSS berdasarkan "case to case", dengan menambahkan atribut CSS
ke dalam kode HTML itu sendiri. Contohnya :
<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
P: Mengapa jika kita anggap <B STYLE="color: lime; backgroundcolor:
black"> suatu pekerjaan</B> itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi <B STYLE="color:
lime; background-color: black"> lebih mudah</B>?
<P>
J: Karena itu merupakan <B STYLE="color: lime; backgroundcolor:
black">sugesti</B> terhadap <B STYLE="color: lime;
background-color: black">diri kita
sendiri</B>
</BODY>
</HTML>
bisakan? Nah sekarang baru percaya.
Lebih lanjut tentang Pseudo-Giberish
Melanjutkan kembali konsep dasar yang sudah dipelajari : pewarisan (inheritance), kelas (classes),
pseudo-classes, dan selectors-kontekstual (Contextual Selector). Coba kita bahas satu persatu :
Pewarisan (Inheritance) :
Pewarisan pada dasarnya berarti bagian-bagian HTML yang kekurangan untuk sfesifikasi aturan CSS
dapat mengikuti/dibuat menurut aturan CSS yang menutupinya (@#$%... pasti bingungkhan dengan
penjabaranya? Sama, saya juga gak ngerti apa maksudnya ☺ tulisan ini). Pokoknya seperti inilah, setiap
aturan yang tidak ada pada HTML atau ingin menggantikannya dengan aturan CSS, tetap akan
mempengaruhi huruf yang ada didalam kurungan CSS (waduh... kok kayaknya makin ribet aja sih?
Hehehe... dasar gak professional). Udah coba aja lihat contohnya mana tau aja ngerti? Tapi janji kalo'
udah ngerti kasih tau saya (lho.. dasar edan!) :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
B { color : green }
</STYLE>
</ HEAD>
<BODY>
<B>
P: Mengapa jika kita anggap <FONT SIZE="+1">suatu
pekerjaan</FONT> itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi lebih mudah?
<P>
J: Karena itu merupakan sugesti terhadap diri kita
sendiri</B>
</BODY>
</HTML>
Nah, sekarang baru ngertikan? Tag <B> mendefinisikan warna dan menebalkan huruf dengan aturan CSS,
sedangkan tag <FONT> yang notabene berada didalam lingkup CSS dapat menerapkan aturan HTML
dasar tetapi tetap terpengaruh dengan kondisi warna dan tebalnya huruf. Sesekali ini juga dapat digunakan
sebagai kombinasi sesuai dengan keperluan anda sendiri. (hmm... kali ini lebih jumawa dan berwibawa
sekali ya?)
Classes :
CSS juga mengijinkan kita untuk menyatukan elemen-elemen secara bersamaan didalam sebuah kelas
(classes) dan menerapkannya aturan Style-Sheet kedalam sebuah class. Sebagai contoh :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.tanya {color: red}
.jawab {color: blue}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="tanya">
P: Mengapa jika kita anggap suatu pekerjaan itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi lebih mudah?
<P CLASS="jawab">
J: Karena itu merupakan <FONT CLASS="tanya">sugesti</FONT>
terhadap diri kita sendiri
</BODY>
</HTML>
Satu dari beberapa kehebatan tekhnologi css ini - dan merupakan alasan banyak orang menyukai
penggunaannya - adalah memperbolehkan kita untuk mendefinisikan sebuah style-sheet global yang dapat
menerapkan aturan-aturan css tersebut untuk keseluruhan dokumen-dokumen HTML pada halaman web
site anda.
Keuntungannya jelas sekali, jika kita ingin mengubah tampilan situs, kita tinggal mengedit satu file saja
dan hasilnya akan di refleksikan pada keseluruhan dokumen HTML yang dilink ke situ.
Anggap saja anda mempunyai Style-Sheet yang diberi nama "global.css" yang diletakkan pada server
"www.situskamu.com/global.css". Untuk memberikan pengaruh aturan Style-Sheet kesemua atau ke
spesifik dokumen HTML, gampangnya tambahkan saja kode sederhana ini di dalam tag <HEAD> pada
dokumen HTML anda, seperti ini :
<HEAD>
<LINK REL="stylesheet" HREF="http://www.situskamu.com/global.css"
TYPE="text/css">
</HEAD>
dan semua aturan Style-Sheet dalam "global.css" secara automatis akan diterapkan kedalam dokumen
HTML yang ingin diberi Style-Sheet.
Kamu juga dapat mengimport Style-Sheet dengan menggunakan keyword (kata-kunci) "@import", mau
diberi contoh? Nih coba :
<STYLE TYPE="text/css">
@import url(http://www.situskamu.com/global.css);
P {color: yellow}
</STYLE>
kamu juga dapat menerapkan aturan CSS berdasarkan "case to case", dengan menambahkan atribut CSS
ke dalam kode HTML itu sendiri. Contohnya :
<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
P: Mengapa jika kita anggap <B STYLE="color: lime; backgroundcolor:
black"> suatu pekerjaan</B> itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi <B STYLE="color:
lime; background-color: black"> lebih mudah</B>?
<P>
J: Karena itu merupakan <B STYLE="color: lime; backgroundcolor:
black">sugesti</B> terhadap <B STYLE="color: lime;
background-color: black">diri kita
sendiri</B>
</BODY>
</HTML>
bisakan? Nah sekarang baru percaya.
Lebih lanjut tentang Pseudo-Giberish
Melanjutkan kembali konsep dasar yang sudah dipelajari : pewarisan (inheritance), kelas (classes),
pseudo-classes, dan selectors-kontekstual (Contextual Selector). Coba kita bahas satu persatu :
Pewarisan (Inheritance) :
Pewarisan pada dasarnya berarti bagian-bagian HTML yang kekurangan untuk sfesifikasi aturan CSS
dapat mengikuti/dibuat menurut aturan CSS yang menutupinya (@#$%... pasti bingungkhan dengan
penjabaranya? Sama, saya juga gak ngerti apa maksudnya ☺ tulisan ini). Pokoknya seperti inilah, setiap
aturan yang tidak ada pada HTML atau ingin menggantikannya dengan aturan CSS, tetap akan
mempengaruhi huruf yang ada didalam kurungan CSS (waduh... kok kayaknya makin ribet aja sih?
Hehehe... dasar gak professional). Udah coba aja lihat contohnya mana tau aja ngerti? Tapi janji kalo'
udah ngerti kasih tau saya (lho.. dasar edan!) :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
B { color : green }
</STYLE>
</ HEAD>
<BODY>
<B>
P: Mengapa jika kita anggap <FONT SIZE="+1">suatu
pekerjaan</FONT> itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi lebih mudah?
<P>
J: Karena itu merupakan sugesti terhadap diri kita
sendiri</B>
</BODY>
</HTML>
Nah, sekarang baru ngertikan? Tag <B> mendefinisikan warna dan menebalkan huruf dengan aturan CSS,
sedangkan tag <FONT> yang notabene berada didalam lingkup CSS dapat menerapkan aturan HTML
dasar tetapi tetap terpengaruh dengan kondisi warna dan tebalnya huruf. Sesekali ini juga dapat digunakan
sebagai kombinasi sesuai dengan keperluan anda sendiri. (hmm... kali ini lebih jumawa dan berwibawa
sekali ya?)
Classes :
CSS juga mengijinkan kita untuk menyatukan elemen-elemen secara bersamaan didalam sebuah kelas
(classes) dan menerapkannya aturan Style-Sheet kedalam sebuah class. Sebagai contoh :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.tanya {color: red}
.jawab {color: blue}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="tanya">
P: Mengapa jika kita anggap suatu pekerjaan itu mudah
maka pekerjaan itu akan beneran menjadi lebih mudah?
<P CLASS="jawab">
J: Karena itu merupakan <FONT CLASS="tanya">sugesti</FONT>
terhadap diri kita sendiri
</BODY>
</HTML>
Kali ini kita mendefinisikan dua kelas yaitu "tanya" dan
"jawab" dengan mengaplikasikan aturan CSS.
Dari sini kita bisa lihat kalu kedua kelas itu tidak harus sama
dan bisa di modifikasi sesuai dengan
kepentingan keinginan dan kebutuhan kita (udah berapa kali
kata-kata ini diulang, tapi lagi-lagi cuek aja
deh). Yang terpenting sekarang setidaknya kita sudah bisa membuat
sebuah kelas.
Selektor Kontekstual (Contextual-Selector)
Selektor Kontekstual hampir mirip dengan pernyataan-pernyataan
kondisional - deklarasi Style-Sheet
yang ada akan berpengaruh jika kondisi/keadaan tertentu dijumpai.
Sebagai contoh, anggap anda ingin
membuat semua teks yang bold dan italic tampil dengan huruf arial
dan berwarna biru.
Selektor-Kontekstual nya akan seperti ini :
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
B I {color: blue;
font-family: Arial} /* selector ini kesemuanya untuk
bold+italic text */
</STYLE>
</HEAD>
Ayo sekarang dicoba! Apakah saya kelihatan sedang berbohong? Tentu
tidak. Kebiasaan saya kalau
sedang berbohong mengedip-ngedipkan mata (abe: sedang berusaha
agar matanya tidak berkedip-kedip
c",) hehehe gak ding cuman canda. Suer!
CSS menawarkan berbagai macam cara untuk mengganti warna. Paling
mudah adalah dengan
menggunakan salah satu dari pre-defined warna yang ada - aqua,
black, blue, fuchsia, gray, green, lime,
maroon, navy, olive, purple, red, silver, teal, white, dan yellow.
Kamu juga dapat menggunakan
kombinasi warna heksadesimal dengan menambahkan atribut # (tanda
kreiss).
I {color: #0000FF)
Atau nilai kombinasi RGB dalam nilai absolut terhadap persen,
seperti ini :
I {color: rgb (0, 0, 255))
I {color: rgb (0%, 0%,
100%))
Kita dapat mengubah kombinasi warna sesuai dengan gaya yang kita
sukai.
<HTML>
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
.blue {color: cyan;
background-color: #FF8000}
.green {color: lime;
background-color: black}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P
CLASS="blue">
Sebenernya semua pekerjaan
itu mudah!
<P
CLASS="green">
Setuju, tapi tak semudah
mengatakannya ☺
</BODY>
</HTML>
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
9
Llihat! seandainya kita lebih punya kreasi seni maka kita akan
dapat membuat jutaan warna dan
memperkaya situs kita.
Mencoba Berbagai Kemungkinan
Hmm, kita telah mempelajari ketentuan huruf dan bagaimana
mengubahnya sehingga kita mendapati
beberapa variasi huruf. Dus, contoh di bawah ini tidak ada
yang istimewa tetapi 'ntar saya tunjukkan
perbedaannya.
<HTML>
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
P {font-family:
"Verdana"}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P
CLASS="tanya">
P: Mengapa jika kita
anggap suatu pekerjaan itu mudah
maka pekerjaan itu akan
beneran menjadi lebih mudah?
<P
CLASS="jawab">
J: Karena itu merupakan
sugesti terhadap diri kita sendiri
</BODY>
</HTML>
Anda mungkin sudah tahu jika huruf yang ingin ditampilkan tidak
ada dalam font-properties di komputer
client, maka browser akan menampilkan default-font (biasanya Times
New Roman). Dan disinilah CSS
mendapat nilai lebih, karena dengan menggunakan CSS kita dapat
mencoba berbagai kemungkinan huruf
pada tag <FONT>. - CSS mengijinkan anda untuk membuat lebih
dari satu kemungkinan sebagai
alternatif font.
P {font-family:
"Verdana", "Arial", "Arial Black"} /* first try
Verdana,
then Arial, then Arial
Black */
Sudah mengerti kan? Jika font dengan type verdana tidak dijumpai, maka type arial lah yang digunakan.
Tetapi jika type arial ini juga tidak ada maka CSS akan memilih
alternatif ketiga yaitu arial black.
Anda juga punya sejumlah pilihan untuk menentukan ukuran dari
font. Karena CSS juga mempunyai
"font-size" properties yang dapat dipakai untuk berbagai
jenis tampilan huruf. Sequence? Ya bener
berdasarkan urutan!
Pertama sekali yang paling penting saya jabarkan adalah penggunaan
salah satu dari tujuh nilai dasar
berikut : "xx-small", "x-small",
"small", "medium", "large", "x-large"
and "xx-large". Coba contoh ini
untuk memahirkan :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
.tanya {font-size:
xx-small}
.jawab {font-size:
x-large}
</STYLE>
</HEAD>
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
10
<BODY>
<P
CLASS="tanya">
P: Mengapa jika kita
anggap suatu pekerjaan itu mudah
maka pekerjaan itu akan
beneran menjadi lebih mudah?
<P
CLASS="jawab">
J: Karena itu merupakan
sugesti terhadap diri kita sendiri
</BODY>
</HTML>
Kemudian kita juga dapat menambahkan atribut "larger"
atau "smaller" kedalam kondisinya.
.tanya {font-size: larger}
/* ukuran huruf akan lebih besar dari huruf parent */
.tanya {font-size:
smaller} /* ukuran huruf akan lebih kecil dari huruf parent */
Juga, kita dapat mengubah dengan menentukan "point" atau
"nilai persen". Supaya tidak
bingung dicoba aja contoh berikut (saya hanya ngasih petunjuknya
saja) :
.tanya {font-size: 16pt}
/* ukuran dengan 16 point */
.tanya {font-size: 300%}
/* ukuran font diubah hingga tiga kali lebih besar */
Menambahkan Sedikit Style
Kita juga dapat menambah sedikit style pada teks dengan properti
"font-style", dengan nilai "normal",
"oblique", dan "italic". Perhatikan ini :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
P {font-family: serif; font-style: italic} /* font italic */
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="tanya">
Q. Kenapa contoh yang diberikan tidak pernah diubah?
<P CLASS="jawab">
A. Karena si Abe sudah gak mau susah membuat contoh baru
</BODY>
</HTML>
Coba juga untuk "normal" dan "oblique"!
karena ini adalah contoh yang terakhir (lho... udah selesai toh),
maka akan saya berikan contoh properties
yang lain untuk semakin memperkaya pengetahuan anda yaitu
"font-weight". Dimana properties ini
memberikan tekanan dengan kata kunci seperti "normal",
"bold", "bolder" dan "lighter", atau dengan
memberikan skala antara 100 sampai 900. Lihat kembali:
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
11
<HTML>
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
.tanya {font-weight:
bolder}
.jawab {font-weight: 900}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P
CLASS="tanya">
Q. Kenapa contoh
pertanyaan tutorial ini tidak bervariasi?
<P
CLASS="jawab">
A. Lho, jangan tanya saya.
Tanya penulisnya.
</BODY>
</HTML>
Uhm... satu lagi, mungkin ini tidak begitu penting tetapi perlu
(cemana sih? Kok jadi gak tegas begini).
Properti yang lain yaitu "font-variant" yang mengatur
tingkat KAPITAL huruf. Pilihan yang dapat
diambil yaitu "small-caps" dan "normal". note
: saya tidak jamin hal ini juga berlaku pada Netscape
browser.
<HTML>
<HEAD>
<STYLE
TYPE="text/css">
P {font-variant:
small-caps}
/* mengganti semua
karakter lower-case dengan karakter upper-case
*/
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P>
Q. Sekarang saya tanya
tentang saran kamu kepada penulis?
<P>
A. Bagaimana kalau
contohnya dibuat yang lain.
<P>
Q. Maksudnya bagaimana
sih? Khan sekarang pertanyaannya sudah
saya ubah.
<P>
A. Yee... dasar tetep aja
ngotot (sambil berlalu dengan cuek)
</BODY>
</HTML>
Phiuh... akhirnya selesai juga bro (sambil menarik nafas
sedalam-dalamnya dengan penuh kelegaan).
Mungkin kalau masih sanggup kita akan mempelajari bagaimana
membuat "margins", "padding",
"borders", "padding", dan
"background-images" pada tutorial CSS yang kedua.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
12
Lanjut Pak Supir.. Terima Kasih Ya!
Jika anda juga baca artikel ini berarti anda setidaknya sudah tahu
bagaimana style sheet dasar, apa dan
bagaimana menggunakannya, serta bagaimana menerapkannya pada
halaman web anda. Kalau anda belum
tau, wajar, toh penulis tidak menyalahkan pembaca, penulis akui
kok artikel pertama itu menyesatkan dan
tidak perlu dibaca hihihi.. apalagi artikel ini? Semakin kloplah
kebingungan anda.
Dalam artikel yang kedua ini, penulis akan bawa anda dari pulo
gadung ke medan.. lho? Maaf, maksudnya
penulis akan bawa anda memahami bukan
untuk mempelajari. Setuju? 1 di kali 7, setuju atau gak setuju
harus setuju. Maksudnya begini lho! Jika anda telah membaca
artikel yang pertama berarti sekarang anda
penulis ibaratkan sudah sampai pada terminal transit, dengan arti anda harus naik angkot terakhir sekali
lagi untuk tiba di rumah anda. Anda juga bisa memutuskan tidak naik
angkot? Anda bisa memutuskan
untuk naik ojek kali? atau naik bajaj? Ataupun anda bisa telphone
orang di rumah untuk menjemput anda.
Lah? Jadi apa hubungannya dengan artikel
ini? (Tenang saja kali ini penulis akan jawab ada
hubungannya, hehehe.. jarang serius sih!
Jadi kurang dipercaya)
Hubungan yang bisa kita ambil adalah, mengapa kita harus naik angkot yang menyesakkan dan panas jika
ada ojek yang cepat dan kena angin terbuka? Mengapa harus naik angkot yang penuh copet dan tidak aman
kalau ada orang dirumah yang
mau menjemput anda dengan nyaman dan tentram?
Lalu? Apa hubungannya dengan artikel ini. Hihihi tidak mengerti
juga, begindang lo nek, (baca:begini loh!)
anda tidak harus mempelajari artikel ini jika anda rasa ini
membosankan dan tidak sesuai dengan minat
anda. Anda bisa pelajari hal lain untuk membangun situs anda,
katakanlah bahasa pemrograman server side
atau database, atau anda ingin menguatkan basic HTML anda. Semua
jawaban tergantung anda. Tapi yang
pasti ada banyak alternatif lain untuk membangun situs anda. Masih
mau lanjut? Lanjut Pak Supir!
Pada akhir artikel, penulis juga akan menjelaskan properties CSS
yang mengendalikan gambar latar
belakang (background image), memposisikan (positioning), jarak
penglihatan dan perataan (visibility dan
alignment).
Ciptakan Dekorasinya?
Sebagai tambahan terhadap banyak properties font yang telah kita
diskusikan pada artikel pertama, CSS
juga merestui anda untuk mengatur secara luarbiasa masalah spasi
(spacing), perataan (alignment) dan
tampilandari text anda (appearance).
Properties “text-decoration” mengijinkan anda untuk membuat
penekanan pada text. Sebuah garis
dibawah, di atas, maupun garis yang melaluinya. Coba lihat :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.question {text-decoration: underline} /*tampil garis di bawah
text */
.answer {text-decoration: overline} /*tampil garis di atas text */
.repeat {text-decoration: line-through}/*tampil garis melalui text
*/
.no-imagination {text-decoration: blink; font-weight: bolder}
/* text berkedip */
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="question">
Q. Kenapa why, tidak pernah never, selalu always?
<P CLASS="answer">
A. Karena because selalu always kapan-kapan sometimes?
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
13
<P CLASS="repeat">
Q. Apakah anda tau, siapa orang yang terlucu di Indonesia?
<P CLASS="repeat">
A. I Don’t know, Kasino and Indro.
<P CLASS="no-imagination">
Maksudnya? Dono, Kasino, dan Indro (Warkop DKI)
</BODY>
</HTML>
Catat, bahwa keyword “blink” hanya bekerja pada browser Netscape
Navigator. Salah satu penggunaan
umum dari property “text-decaorate” adalah untuk memberi links
garis bawah ketika pointer mouse lewat
di atas huruf tersebut (on mouse – over), sebagai kombinasi dari A:hover pseudo – class (masih ingat
psudo – classes kan?). Begini contohnya :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
A {text-decoration: none}
A:hover {text-decoration: underline}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<A HREF="#">Ini Sebuah Link</A>. Yahoo!
</BODY>
</HTML>
Berikan Mereka Ruang (Space)
Anda juga dapat mengendalikan jumlah spasi antara
karakter-karakter dengan property “letter-spacing”
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
P {letter-spacing: 30px}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P>
Q. Kenapa Pekerjaan Jika Kita Anggap Mudah Akan Menjadi Benar-benar
Mudah?
<P>
A. Kok, Sepertinya ini pertanyaan artikel yang kemarin?
</BODY>
</HTML>
Berantakan? Tidak mengapa, nanti anda bisa sesuaikan dengan
kebutuhan.
Sekarang anda perhatikan contoh di bawah yang berguna membuat
indent untuk awal pharagraph!
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
14
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
P {text-indent: 10px}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P>
Q. Kenapa Pekerjaan Jika Kita Anggap Mudah Akan Menjadi
Benar-benar Mudah?
<BR>
A. Kok, Sepertinya ini pertanyaan artikel yang kemarin?
</BODY>
</HTML>
Kerjakan dan Selesaikan Semua Contoh
Perataan horizontal berlangsung melalui property “text-align”,
yang menerima harga “left”, ”right”,
“center” dan “justify”, ketika perataan vertical terjadi melalui
property “vertical-align”, yang dapat
membawa harga “baseline”, “text-top”, “text-bottom”, “middle”, “sub”,
“super”, “top”, dan “bottom”.
Kebanyakan ini adalah self-explanatory (anda harus bisa memakai
dan memilahnya sendiri), akan tetapi
contoh di bawah akan membuat semuanya lebih jelas :
<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
<P STYLE="text-align: center; font-weight:
bolder">
Judul Di atas!
<P STYLE="text-align: left">
Buku Adalah Dunia!
<P STYLE="text-align: right">
<IMG SRC="bunga.gif" HEIGHT="25"
WIDTH="25"> Jangan Menilai Buku Dari
Sampulnya
<P STYLE="text-align: justify">
<IMG SRC="bunga.gif" HEIGHT="25"
WIDTH="25">Apakah Anda Sadar Kalau
Kita Sebenarnya Lemah!
<P STYLE="vertical-align: sub">
<IMG SRC="bunga.gif" HEIGHT="25"
WIDTH="25">Iwan Fals? Padi? Sheila On 7?
Dan Dewa 19?
<P STYLE="vertical-align: super">
<IMG SRC="bunga.gif" HEIGHT="25"
WIDTH="25">Mari Kita Mulai Dari
Permulaan.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
15
<P STYLE="vertical-align: top">
<IMG SRC="bunga.gif" HEIGHT="25"
WIDTH="25">Let’s We Begin From The
Beginning.
</BODY>
</HTML>
Bagaimana? Sudah jelas? Ada yang error? Hehehe.. “bunga.gif” anda
tidak nongol ya? Duduls.. terang aja
itukan bunga penulis, copy dan pastekan bunga anda ke dalam
direktori anda menyimpan script di atas.
Perhatikan ekstensinya, jangan salah namanya.
Oke.. cukup masalah bunga, sekarang kita lanjutkan lagi.
Property “text-transform” juga mengijinkan anda untuk mengganti
besar huruf, maaf, maksudnya
Kapitalisasi dari seluruh teks. Pilih antara “uppercase”, “lowercase”,
“capitalize”, dan “none”.
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.question {text-transform: capitalize} /*Karakter Pertama Huruf
Besar*/
.answer {text-transform: uppercase} /* Semua Karakter Huruf Besar
*/
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="question">
Q. sebutkan sebuah kata bijak yang anda ketahui?
<P CLASS="answer">
A. never judge a book from its cover!!!
</BODY>
</HTML>
Pada contoh di atas, anda lihat properti “capitalize” membuat
kalimat “sebutkan sebuah kata bijak yang
anda ketahui?” menjadi “Sebutkan Sebuah Kata Bijak Yang Anda
Ketahui?”
Beda? Tentu saja. Perhatikan pada setiap awal kata menjadi Huruf
Besar. Untuk kalimat “never judge a
book from its cover!!!” akan berubah menjadi huruf besar (kapital)
semuanya!
Property “line-height” mengijinkan anda untuk mengubah space di
antara dua garis, dengan demikian
anda bisa bebas menumpang tindih kan teks satu dengan yang lain.
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.question {font-size: 30pt; text-transform: capitalize;
line-height: 60px}
.answer {font-size: 50pt; color: red; text-transform: uppercase;
line-height: 20px}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="question">
Q. Apakah semua properti CSS ini bisa dimanfaatkan?
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
16
<P CLASS="answer">
A. Lho? Kok tanya penulis? Tanya tuh si Abe Poetra!
</BODY>
</HTML>
Konsep Watermark
CSS juga hadir dengan properties yang mengijinkan anda untuk
mendefinisikan cara bagaimana
gambar latar (background) anda di tampilkan. Pertama, property ”background-image”
mengijinkan anda untuk menetapkan sebuah image background untuk
setiap elemen HTML.
.question {background-image: url
("http://www.mysite.com/back.gif")}
/*Menampilkan image background dari url*/
Jika anda memerlukan latar belakang ini sebagai watermark, yang tidak dapat discroll ketika
anda men-scroll ke bawah suatu halaman, anda harus menambahkan
property
“background-attachment” – Nilai-nilai yang diterima adalah “fixed”
dan “scroll”
Anda juga dapat mengatur Ya/Tidak nya suatu image/gambar yang
melewati satu halaman
dengan properti “background-repeat”. Properti ini dapat diambil
satu dari empat bagian :
“repeat” (letak secara horizontal dan secara vertikal), “repeat-x”
(letak secara horizontal saja),
“repeat-y” (letak seacara vertikal saja), dan “no-repeat” (tidak
ada pengaturan letak)
Contoh di bawah ini kita ambil untuk menunjukkan keyword “repeat-y”,
silahkan dicoba :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.question {font-size: 20pt; background-image:
url("http://www.mysite.com/bunga.gif");
background-repeat: repeat-y}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="question">
Q. Hmm… ternyata anda sekarang sudah mengerti tentang konsep
watermark?
A. Ya, Belum Sepenuhnya lah Pak!
</BODY>
</HTML>
Perhatikan, url(http://www.situs.com/bunga.gif) mengambil image “bunga.gif” sebagai
background yang diatur secara vertikal ☺
Sekarang tugas anda!
Buatlah dan gantilah image diatas dengan nilai “repeat-x”.
Perhatikan apa yang berubah? Kalau
memang tidak berubah, penulis sarankan anda untuk mengganti image
atau gambar anda.
Sehingga perbedaannya terasa.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
17
Kupas Sampai Tuntas
Model format CSS berasumsi bahwa tiap-tiap elemen dikelilingi oleh
tiga area yang berbeda. Dimulai
dari dalam keluar, area ini adalah padding, border, dan margin. Masing-masing entitas ini dapat
diatur
melalui spesial properties CSS, mengijinkan para developer untuk
secara singkat mengatur tampilan dan
posisi dari setiap elemen HTML.
Nilai margin (garis tepi) dapat kita atur besar dan letaknya
melalui properti “margin-top”,
“margin-bottom”, “margin-right”, dan “margin-left”, dan ditetapkan
seperti ini:
DIV {margin-top: 10px; margin-bottom: 10px; margin-right: 5px;
margin-left:
5px} /* 10px width for horizontal margins, 5px width for vertical
margins */
You can also use the catch-all "margin" property
DIV {margin: 10px 5px 5px 10px} /* specify widths clockwise */
or set a uniform margin width with
DIV {margin: 10px} /* equal width for all margins */
Anda dapat menyesuaikan lebar border dengan properties
self-explanatory “border-top-width”,
“border-left-width”, dan “border-rigth-width”, atau dengan menata
suatu borde dengan shorcut properti
“border-width”. Coba perhatikan sekali lagi!
DIV {border-top-width: 50px; border-right-width: 100px;
border-bottom-width: 75px; border-left-width: 125px} /* different
width for
each border */
DIV {border-width: 50px} /* equal width for all borders */
You can also specify border widths with the keywords
"thick", "medium",
"thin" and "none", like this:
DIV {border-top-width: thick; border-right-width: medium;
border-bottom-width: thin; border-left-width: none}
DIV {border-width: thick}
Dan akhirnya, padding dapat diatur dengan.. ya bener, anda telah
menduganya! Properti “padding-top”,
“padding-bottom”, “padding-right”, dan “padding-left”. Untuk ini
penulis tidak usah mencontohkannya,
anda coba saja sendiri!
Hehehe.. bukan malas, menghemat kertas adalah jawaban bijaknya ☺
CSS juga mengijinkan anda untuk mengatur warna border anda dengan
properties “border-color”. Contoh
di bawah akan menunjukkan bagaimana “border-color” bekerja!
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.question {border-color: black; border-width: thick}
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
18
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<P CLASS="question">
Q. How many doctors does it take to change a light bulb?
A. It depends on what kind of insurance you have
</BODY>
</HTML>
Mari Belanja Eh.. Belajar!
Jika anda orang yang suka membuat daftar (lists), CSS juga
memiliki sesuatu untuk anda – dua properties
yang mengijinkan anda untuk mengubah tampilan dari item-item pada
penanda daftar anda. Pertama
sekali, kita harus mengetahui properti “list-style-type”, yang
menerima nilai “disc”, “circle”, “square”,
“decimal”, “lower-roman”, “upper-roman”, “lower-alpha”, “upper-alpha”
atau “none”. Lihat Contoh :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
LI {list-style-type: square}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<center><h3>:: Daftar Belanja Siang Ini ::
</h3></center>
<OL>
<LI>Jeruk 1 Kg.
<LI>Ikan Asin Rebung 2 Kg.
<LI>Beras 2 Goni Plastik Besar 60 Kg.
<LI>Bayam 4 Ikat
<LI>Mie Instant 4 Kardus
</OL>
</BODY>
</HTML>
anda dapat juga menggunakan suatu image/gambar biasa selain
menggunakan bullet,circle dan disc
default dengan properti “list-style-image” – Coba lihat ini :
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
LI {list-style-image:
url("http://www.situs.com/bunga.gif" )}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<center><h3>:: Daftar Belanja Siang Ini ::
</h3></center>
<OL>
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
19
<LI>Jeruk 1 Kg.
<LI>Ikan Asin Rebung 2 Kg.
<LI>Beras 2 Goni Plastik Besar 60 Kg.
<LI>Bayam 4 Ikat
<LI>Mie Instant 4 Kardus
</OL>
</BODY>
</HTML>
Mohon Diperhatikan dan jangan protes, Browser Netscape Navigator
tidan mendukung properties di atas.
Lihat Dari Atas Posisinya!
Mungkin salah satu hal yang terbaik dari CSS adalah fakta, untuk
pertama kalinya, seorang developer
web memiliki kemampuan secara cepat dan tepat mengatur posisi
(position) elemen-elemen yang berbeda
pada sebuah halaman web. Tiga properti yang mengijinkan anda untuk
melakukannya adalah “position”,
“left”, dan juga “top” – ingat baik-baik, karena anda akan sering,
maaf bukan hanya sering, tapi sangat
sering dipergunakan pada script CSS anda.
Properti “position” mengijinkan anda untuk menggambarkan jenis
dari positioning ini pada sebuah
elemen – pilihannya adalah “absolute” atau “relatives”. Properti
ini digunakan secara bersamaan dengan
“top” dan “left”, yang menetapkan koordinat bagian atas (top) dan
bagian kiri (left) untuk elemen-elemen
yang dibahas.
Posisi Absolute mengijinkan anda untuk menempatkan sebuah elemen
dimanapun pada sebuah halaman
web, tanpa mengindahkan aturan elemen yang berlaku pada elemen
didalamnya, sementara Posisi
Relative mengijinkan anda untuk meletakkan posisis relative untuk
elemen yang lain pada sebuah
halaman situs. Bingung? Jangan khawatir, kalau sampai sini anda
masih bingung berarti penulis telah
sukses. Lho? Tujuan artikel ini sebenernya bukan untuk mengajari
anda. Akan tetapi agar anda semakin
bingung.
Di bawah ini adalah sebuah contoh bagaimana anda dapat menggunakan
properties ini untuk
menempatkan posisi pada block teks:
<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
<DIV STYLE="position: absolute; top:10; left:50;
font-family: Verdana;
font-size: 35pt; color: green">
Q. Apakah semua orang yang membaca artikel ini sudah mengerti?
</DIV>
<DIV STYLE="position: absolute; top:140; left:300;
font-family: Verdana;
font-size: 20pt; color: blue">
A. Belum Tentu!
</DIV>
<DIV STYLE="position: absolute; top:180; left:50;
letter-spacing:5px;
font-family: Verdana; font-size: 33pt; color: red">
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
20
Fikiran semuanya belum tentu sama.
</DIV>
</BODY>
</HTML>.
Bagaimana? Masih bingung juga? Lah, tapi sudah diberi contoh? Ya
udah sekarang coba perhatikan
contoh yang penulis buat. Kopi dan pastekan ke editor favourite
anda, kemudian lihat hasilnya!
Berubah? Tidak juga? Sekarang coba anda restore down jendela browser anda. Atau begini saja bahasa
singkatnya, coba anda kecilin ukuran windowsnya. Sudah? Kalo sudah
berarti sekarang anda menjumpai
kalau teks-teks yang anda tentukan pada script di atas akan
mengikuti seberapa besar jendela anda. Ok,
sampai sekarang sudah jelas bukan!
Anda juga dapat membuat elemen tertentu kelihatan atau tidak, dengan properti “visibility”, yang
menerima nilai “visible” dan “hidden”. Gak usah bingung, lihat
saja:
<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
<DIV STYLE="position: absolute; top:10; left:50;
font-family: Verdana;
font-size: 35pt; color: green">
Q. Apakah semua orang yang membaca artikel ini sudah mengerti?
</DIV>
<DIV STYLE="visibility: hidden">
A. Belum Tentu!
</DIV>
<DIV STYLE="position: absolute; top:180; left:50;
letter-spacing:5px;
font-family: Verdana; font-size: 33pt; color: red">
Fikiran semuanya belum tentu sama.
</DIV>
</BODY>
</HTML>
Anda perhatikan pada browser anda, kata “A. Belum Tentu!” tidak tertampil pada browser
karena properti “hidden” tidak menampilkannya.
Tentang Z – Faktor
Dan akhirnya, setelah kita panjang lebar membicarakan memposisikan (positioning), kita tidak bisa
melupakan faktor Z yaitu properti “z-index”, yang fungsinya untuk
meletakkan “stacking order” dari
layar-layar yang diletakkan antara satu dengan yang lain. Nilai z –
index yang tertinggi akan menekan
elemen yang terendah, dan nilai yang terendah akan secara pasti
mengikuti aturan di atasnya.
Oke, jangan bingung dulu please! Kopi dan pastekan aja scriptnya!
Salah satu penggunaan properti “z-index” adalah untuk menciptakan
bayangan (drop shadow) – contoh
berikut untuk lebih jelasnya:
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
21
<HTML>
<HEAD>
<STYLE TYPE="text/css">
.level1 {position: relative; top: 15; left: 25; z-index: 10;
color: #00000;
font-family: Arial; font-size:25pt}
.level2 {position: relative; top: -22; left: 28; z-index: 6;
color:
#ADADAD; font-family: Arial; font-size:25pt}
.level3 {position: relative; top: -59; left: 29; z-index: 6;
color:
#ADADAD; font-family: Arial; font-size:25pt}
</STYLE>
</HEAD>
<BODY>
<DIV CLASS="level1">Apakah Berbayang,
huh?</DIV>
<DIV CLASS="level2">Apakah Berbayang,
huh?</DIV>
<DIV CLASS="level3">Apakah Berbayang,
huh?</DIV>
</BODY>
</HTML>
Sekarang penulis telah memberi contoh semua properti style sheet
yang akan sering anda gunakan.
Sebenarnya ini adalah beberapa contoh dari semua properti yang
ada. Sekali lagi penulis bilang “Silahkan
di Googling aja sendiri” untuk mendapatkan hasil yang lebih dan
maksimal sesuai dengan kebutuhan.
Maaf jika contoh di atas tidak maksimal hasilnya pada browser.
Satu kelemahan pada CSS ini adalah
ketidak adanya kesamaan antara
para vendor browser. Jika anda benar-benar tertarik dan serius
mempelajari CSS ini silahkan kunjungi http://www.w3.org/TR/REC-CSS2
Salam dari Medan,
Abe Poetra
Masih bego’ pemrograman dan tidak tau apa-apa tentang komputer
Berarti dengan hadirnya artikel ini maka penulis telah memenuhi
permintaan para pembaca yang
merasa penasaran ingin mempelajari “borders”, “padding”, “posisition”,
dan “konsep
watermark”.
Comments
Post a Comment
thanks